KIM Suara Kranggan Menuju Masyarakat yang Informatif Maju, Sejahtera dan bermoral

Jumat, 14 Desember 2018

HARI KESETIAKAWANAN SOSIAL NASIONAL 2018


Kesetiakawanan sosial merupakan nilai, sikap, dan perilaku yang harus dilandasi dengan pengertian, kesadaran, dan tanggung jawab untuk mengatasi dan menanggulangi berbagai masalah sosial yang sesuai dengan kemampuan. Selain itu, kesetiakawananpun dapat meningkatkan kekeluargaan dan rela berkorban untuk saudara ataupun masyarakat.
Hal tersebut dikemukakan oleh Walikota Mojokerto Hj. Ika Puspitasari, SE dalam sambutannya pada acaraperingatan Hari Kesetiakawanan sosial di Astoria Convention Hall , Jalan Empunala No.347, Kelurahan Kedundung, Kecamatab Magersari, Kota Mojokerto, Jawa Timur, yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial Kota Mojokerto. Kamis (13/12/2018).

Acara yang di hadiri oleh Walikota dan Wakil WaliKota Mojokerto, Kepala OPD, dan organisasi sosial serta perwakilan masyarakat prokdutif di Kota Mojokerto. Lanjutnya, manusia merupakan makhluk sosial yang tidak terlepas dari lingkungan. Maka dari itu dirinya sangat mendukung acara yang terselenggara pada hari ini. Karena, dengan terselenggaranya acara tersebut dapat mempererat silaturahim antar relawan untuk lebih menguatkan persaudaraan.
“Saya dukung dan mengapresiasi acara hari ini. Bahwa hari kesetiakawanan nasional harus terus di perhatikan. Karana kita ini sebagai gerakan relawan merupakan  pahlawan bagi masyarakat yang membutuhkan. Oleh karena itu persaudaraan harus tetap terjaga,” ungkapnya.
Kesetiakawanan sosial yang telah tumbuh didalam masyarakat perlu dilestarikan dan diperkokoh. Begitu juga dengan kinerja dan persatuan para relawan atau pekerja sosial perlu ditingkatkan. Untuk hal tersebut,maka dalam Peringatan Hari Sosial atau Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) merupakan upaya mengenang, menghayati dan meneladani semangat persatuan, kesatuan, kegotongroyongan dan kekeluargaan yang secara bersamaan mengatasi permasalahan.
Ditambahkan Ning Ita sapaan akrabnya, kesetiakawanan sosial masa kini adalah instrumen menuju kesejahteraan masyarakat melalui gerakan peduli dan berbagi oleh, dari dan untuk masyarakat baik sendiri-sendiri maupun secara bersamaan berdasarkan nilai kemanusiaan, kebersamaan, kegotong-royongan dan kekeluargaan yang dilakukan secara terencana, terarah dan dan berkelanjutan menuju terwujudnya Indonesia Sejahtera.
“Di era globalisasi harus kita sadari dan dunia digital saat ini kita jarang bertatap muka karena ada gadged, oleh sebab itu kita sebagai generasi muda harus terus memupuk rasa kesetiakawanan itu, demi terciptanya Kota Mojokerto yang sejahtera di tengah era persaingan,” pungkasnya.(jen/ri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar