KIM Suara Kranggan Menuju Masyarakat yang Informatif Maju, Sejahtera dan bermoral

Senin, 21 Oktober 2013

PSN Menjadi Budaya Hidup Bersih Sepanjang Massa

PSN Menjadi Budaya Hidup Bersih Sepanjang Massa



Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) selama 60 menit sampai saat ini masih tetap eksis.  Program yang dilaksanakan minimal 60 menit satu minggu sekali sampai dengan saat ini masih tetap berjalan dan dilaksanakan oleh seluruh warga Kota Mojokerto.  Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya kasus Demam Berdarah di Kota Mojokerto mampu diminimalisir hingga nol prosen.  Bermula mungkin orang mengatakan, ini hanya kegiatan seremonial saja.
Kunjungan pucuk pimpinan dan jajaran pejabat Dinas kesehatan dianggap hanya sekedar formalitas.  Namun fakta tidak dapat dipungkiri, karena hasilnya sangat luar biasa.  Bahkan keberhasilan PSN 60 menit di Kota Mojokerto ini menjadi inspirasi daerah lain di Indoenesia untuk mengikutinya. Tidak sedikit Kab/Kota di seluruh Indonesia yang sudah berkunjung dan belajar langsung saat PSN 60 menit digelar di Kelurahan-kelurahan.  
Eksistensi dari program ini memang tidak terlepas dari dukungan dan komitmen semua pihak. Ujung tombak berhasilnya adalah pada kinerja kader motivator kesehatan yang berada ditingkat RT/RW.  Mereka merasa bahwa melakukan  pemantauan jentik minimal satu minggu ini adalah bagian dari tugas pokok, tanpa harus menghitung berapa kontribusi atau jasa yang diterima setiap bulannya.  Akan tetapi ini adalah bagian dari kewajiban sebagai warga masyarakat di Kota Mojokerto.  Pernyataan iklas itu juga sempat diungkapkan oleh para kader setiap kali bertemu Walikota Mojokerto saat kunjungan PSN diwilayahnya.  
Seperti halnya salah satu kader di Kelurahan Jagalan.  Saat PSN dijadwalkan di RW.01 Lingkungan Jagalan Kelurahan Jagalan pada jumat 11/10/13 kemarin.  Uliati kader terbaik di Jagalan ini mengatakan bahwa, dengan PSN hidup seseorang menjadi berubah.  Artinya kebiasaan-kebisaan berperilaku hidup bersih akhirnya menjadi budaya.  Hal ini disampaikan sebagai ungkapan terima kasih kepada Walikota Abdul Gani yang akan segera mengakhiri jabatannya.  
Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh Gus Kodri ketua RW.01 lingkungan Jagalan selaku tuan rumah dalam PSN ini.  Mantan aggota dewan ini juga menyampaikan bahwa, sebenarnya program PSN ini diadopsi dari daerah lain di Jakarta, namun daerah tersebut tidak berhasil melaksanakan dengan baik.  Justru di Kota Mojokerto dapat berjalan dengan baik sehingga menjadi icon pembangunan dibidang kesehatan.  Hal ini tentu sebagai bukti komitmen dari Pemerintah daerah yang telah melaksanakan program tersebut serta mendapat dukungan sepenuhnya dari masyarakat.  Demikian juga dengan program Jam Wajib Belajar akan diadopsi oleh Pemerintah Pusat.  Sang ustad yang kediamannya dekat dengan Masjid Anawawi ini juga bilang, sebagai seorang pemimpin mempunyai tugas yang sangat sulit.  Ketika kesulitan itu sudah dapat diatasi, maka masih ada tugas yang lebih sulit lagi, oleh karenanya pada kesempatan tersebut pak RW ini menyampaikan selamat dan sukses kepada pak Gani selaku
Walikota hingga dua periode, dan menyampaikan selamat bertugas kepada penggantinya Bapak Masud Yunus selaku Walikota Terpilih.  
Kesan lain yang disampaikan dalam acara dialog di jagalan Gg. II  itu disampaikan oleh Rahman.  Sesepuh kampong ini menyampaikan ungkapan isi hatinya secara lugas dan unik, karena usianya yang sudah lanjut dan struktur gigi yang tidak sempurna lagi, maka kata-kata yang diucapkan membuat para tamu undangan bisa tertawa.  Rahman yang sangat berpengalaman dan hafal perjalanan sejarah di Kelurahan Jagalan bahkan sejarah Kota Mojokerto dengan segenap pemimpinnya, dapat merasakan akan beberhasilan Pak Gani sebagai Walikota selama dua periode ini.  Kesan yang ditangkap selama kepemimpinan pak Gani banyak membawa barokah dan amanah.   Kalimat bahasa inggris yang artinya selamat jalan Bapak Waikota Abdul Gani dan Selamat datang Bapak Msud Yunus selaku Walikota yang baru  diucapkan mirip-mirip bahasa jepang lantaran artikulasi yang kurang jelas, membuat para tamu undangan “ger-geran” tertawa.  Namun  tokoh yang satu ini luar biasa begitu memiliki semangat dan peduli terhadap lingkungannya.
Kegiatan sremonial yang diawali dengan samutan Lurah Jagalan Sudiono,  mengatakan bahwa para kader di Kelurahan Jagalan mempunyai semangat yang luar biasa.  Sebagai lurah baru dapat merasakan bagaimana  kinerja para kader di ilayah kerjanya ini.  Menurutnya PSN bukan lagi merupakan sebuah program namun sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat.   Walikota yang juga didampingi oleh Wawali dan Sekdakot serta jajaran SKPD terkait, Camat dan Lurah se-Kecamatan Magersari.
Walikota  Abdul Gani dalam sambutannya juga menyampaikan kegembirannya sebagai pemipmpin sekaligus sebagai warga Kota Mojokerto.  Saking cintanya terhadap Kota Mojokerto pak Gani berulang kali menyampaikan kepada masyarakat disetiap kali kegiatan bahwa, dirinya dan keluarga akan tetap tinggal di Kota Mojokerto.  Setelah purna tugas nanti pak Gani masih menjadi warga Kota Mojokerto.  Sebagai bukti kecintaan tersebut,  pak Wali sudah menyiapkan rumah masa depan yaitu dengan menghibahkan tanahnya kepada pengurus kematian di lingkungan Gembongsari Kelurahan Balongsari.  Makam yang ada didekat lingkungan Tropodo Kelurahan Meri ini sudah tersedia untuk pak Gani dan Keluarga jika sudah saatnya tiba dipanggil Illahi Rooby.  Saat ini hibah tanah tersebut masih berproses balik nama kepada pengurus kematian lingkungan Gembongsari.  Hal lain yang disampaikan adalah mengenai usulan warga jagalan yang belum terealisasi selama kepemimpinannya yaitu usulan merubah nama Gang.  Untuk merubah nama Gang atau jalan ini harus melalui proses penetapan sidang pleno legislative, oleh karena waktunya belum mencukupi maka ini menjadi tugas dari Walikota terpilih Masud Yunus sebagai penerus tugas dari pak Gani yang belum tuntas.(An, Rr - Humas)