KIM Suara Kranggan Menuju Masyarakat yang Informatif Maju, Sejahtera dan bermoral

Selasa, 15 Agustus 2017

PARADE BATIKKU BATIKMU SEBAGAI MEDIA PROMOSI PRODUK UNGGULAN BATIK KOTA MOJOKERTO







Parade Batiku Batikmu fashion yang digelar oleh Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) adalah merupakan salah satu media promosi produk unggulan batik di Kota Mojokerto.  Hal ini dapat kita lihat saat parade ini digelar, dari tahun ketahun  omset penjualan para pengrajin batik di Kota Mojokerto terus mengalmi peningkatan.  Selain pameran yang dilaksanakan tingkat lokal, daerah dan provinsi, maupun antar pulau dan nasional. Ajang bergengsi batiku batikmu juga merupakan sarana efektif sebagai media promosi. 
Sebagai pembuktian dapat dilihat dari adanya nota hasil penjualan dari para pengrajin, seperti halnya yang digunakan oleh peserta fashion ini untuk mendaftar sebagai salah satu persyaratan pendaftaran peserta. Mereka wajib melampirkan bukti nota pembelian dimana batik produk Kota Mojokerto itu dibeli.  Sehingga pihak penyelenggara mempunyai tolak ukur tingkat efektivitas dari sebuah program yang dilaksanakan. Batiku Batikmu Fashion Parade yang diselenggarakan tahun ini adalah yang kelima kalinya  atau dengan kata lain sudah lima tahun Pemerintah Kota Mojokerto menggelar produktivitas para pengusaha batik.
Drs. Subambihanto, M.Si Kepala Disporabudpar menuturkan, selain sebagai ajang promosi  parade  batiku batikmu ini juga untuk melestarikan budaya lokal  berupa seni membatik bagi warga Kota Mojokerto.  Meningkatkan pemasaran dan pendapatan bagi pengrajin batik di lingkungan Kota Mojokerto.  Sebagai ajang kompetisi yang positif bagi pengrajin  batik agar lebih berkreasi dan berinovasi mningkatkan motif dan desaign batik-batik secara regional maupun nasional. 
Hiburan rakyat ini digelar pada sabtu 13 Mei 2017 di depan Pemkot Jalan Gajah Mada Kota Mojokerto. Diikuti sebanyak 264 peserta bukan hanya dari Kota Mojokerto, tetapi juga peserta dari Kabupaten, Gresik, Jombang, Lamongan, Tuban, Surabaya, Nganjuk, Sidoarjo, Malang, Banyuwangi dan Daerah Istimewah Yogjakarta.  Dalam penilaian kali ini dewan juri yang terdiri dari 3 (tiga) orang dari ahli tata busana, dan 5 (lima) orang dari pengrajin batik di Kota Mojokerto. Penghargaan  berupa piala tetap dan uang pembinaan bagi peserta terbaik I,II,III,IV dan V dengan kategori Busana Glamour untuk anak-anak, Remaja/dewasa. Busana Muslim glamour tingkat Anak-anak, Remaja/Dewasa.  Busana Casual tingkat Anak-anak, Remaja/Dewasa.  Busana Carnival tingkat Anak-anak Remaja/Dewasa.penghargaan juga diberikan kepada pasangan pimpinan OPD terbaik I,II,III.
            Batiku Batikmu Fashion Parade season 5 kali ini juga didukung oleh Walikota Mojokerto besrta isteri yang turut hadir serta Sekdakot, event organisar, dan Raka Raki  Jawa Timur, serta duta wisata Kab/Kota se-Jawa Timur.
Walikota Mojokerto, KH. Mas’ud Yunus mengatakan, selain selain sebagai ajang promosi kegiatan ini juga untuk meningkatkan perekonomian warga serta mendorong para pengrajin batik agar terus berinovasi untuk mengembangkan batik di Kota Mojokerto. Harapannya dari tahun ketahun omsetnya meningkat. Kalau tahun lalu mencapai 200 juta rupiah,  maka tahun ini pastinya bisa lebih dari itu. Selain peningkatan omset penjualan batik, kata Walikota peserta acara tersebut juga mengalami peningkatan yang cukup segnifikan. Dibanding tahun 2016, peserta acara tersebut di tahun 2017 meningkat hingga 70 persen. Peserta hampir dari seluruh daerah yang ada di Jawa Timur. Masing – masing memang sengaja ingin memamerkan batik mereka melalui festival ini. Bahkan, ada motif kombinasi dari batik milik mereka dengan batik kita. Sebagaimana yang disyaratkan oleh panitia peserta dari kota Mojokrto minimal 70 % produk Kota Mojoketo, sedangkan pserta dari luar minimal 1 (satu) potong batik produk Kota Mojokerto.  Tahun 2017 motif batik Kota Mojoketo yang sudah dipatenkan sebanyak 30  motif batik dibanding tahun lalu hanya 17 motif batik kota Mojokerto.
Pendapat lain juga disampaikan oleh salah satu pengrajin  di Balongsari ncis namanya. Dia juga pengrajin batik yang dibuatknya dengan warna alam.  Walau dalam festifal kali ini tidak ikut tampil  karyanya, namun ia bangga dengan event ini.  Sebab dengan pameran hasilkarya ini kedepan ia akan ikut serta menampilkan produknya yang mungkin berbeda dengan yang lain. Batik warna alam menurut perempuan kreatif ini membutuhkan ketelatenan karena waktu yang dibutuhkan cukup lama.  Bahan pewarna bisa dibilang mudah dan murah dicari, namun prosesnya cukup rumit namun hasilnya sangat membanggakan dan layak jual dengan harga minimal 400 ribu rupiah. Ncis  pemerintah juga punya perhatian terhadap pembatik yang satu ini biar memiliki kesempatan yang sama bagi warga Kota Mojokerto. (ri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar