Razia Gepeng dan Anjal Dinilai Tak Efektif

Masalah Gepeng dan anak jalanan (anjal) memang masih jadi PR serius bagi pemerintah kota Mojokerto. Sebab jumlah gepeng dan anjal yang mangkal di beberapa titik, saat ini cukup marak. Sementara Satpol PP sendiri mengaku razia pengemis dan anak jalanan kurang efektif dalam menyelesaikan masalah sosial.

“Kita sering bingung menertibkan pengemis dan anak jalanan, sebab razia yang biasa digelar kurang efektif. Banyak penyandang Kesejahteraan Masalah Sosial (PMKS) yang melarikan diri saat akan ditangkap,” jelas Agus Suprayitno - Kepala Satpol PP Kota Mojokerto
Kata Agus, seharusnya ada sinkronisasi antara Satpol PP dengan Dinas Sosial untuk menanganinya, agar tidak menimbulkan keresahan masyarakat yang diakibatkan para pengemis dan anjal ”Kalau ini dilakukan, ada kemungkinan razia akan berjalan efektif,” kata Agus lagi.
Seperti diketahui, hampir ditiap perempatan kota Mojokerto, para pengemis dan anjal masih saja berkeliaran. Jumlahnya-pun terbilang banyak. Seperti di simpang 4 Empunala - timurnya pasar Tanjung dan simpang 4 jalan Pahlawan. Biasanya, jumlahnya membludak sekitar pukul 1 siang sampai sore. Bahkan, ada beberapa orang yang masih mangkal sampai malam hari. Yang memprihatinkan, beberapa diantaranya ada yang sambil menggendong balitanya, atau anjal yang masih berusia 4 hingga 6 tahun.
Kasatpol PP sendiri berjanji akan segera berkoordinasi dengan Dinsos untuk mengatasinya. Sementara beberapa waktu lalu, sempat terjadi seorang pengemis bisu yang mencoba membunuh anaknya, karena tekanan sosial ekonomi. Namun beruntung, anaknya berhasil diselamatkan.