KIM Suara Kranggan Menuju Masyarakat yang Informatif Maju, Sejahtera dan bermoral

Selasa, 13 November 2018

PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO TERUS MENGGALAKKAN WAJIB BELAJAR SATU JAM


Belajar merupakan kewajiban bagi para pelajar. Dinas Pendidikan Kota Mojokerto bekerja sama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Mojokerto. Kegiatan ini merupakan bentuk realisasi peraturan Walikota No 17 Tahun 2009 tentang Program Kota Mojokerto Berlingkungan Pendidikan (BKMBP) , kali ini bertempat di Lingkungan Cakarayam Baru RW 03, Kelurahan Mentikan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Jawa Timur. Senin (12/11/2018) Pukul 18:00 WIB. Selain mengurangi tingkat kenakalan remaja saat ini, kegiatan ini juga merupakan tugas penting bagi orang tua untuk mengawasi dan mendidik anak supaya tidak terjerumus dalam lingkungan yang salah di era bebas seperti sekarang. Dalam sambutan Atik Salamah.Spd, perwakilan dari Balai Konseling Remaja dan Anak Kota Mojokerto, menyampaikan pentingnya pendidikan bagi remaja dan anak di lingkungan Kota Mojokerto, tak lain untuk terus meningkatkan kualitas belajar serta mendidik anak untuk belajar dan berprestasi.
Pengembangkan Program Kota Mojokerto Berlingkungan Pendidikan (PKMBP). Ada tiga sasaran
obyek yaitu keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat. Ketiganya harus mencerminkan iklim dan berlingkungan pendidikan. "Jadi dimanapun anak berada, mereka berada di lingkungan pendidikan, inilah semangat program PKMBP. Makanya jam wajib belajar harus terus digalakkan"ungkapnya.
Wajib belajar malam hari ini lanjut Atik, dimulai dari pukul 18.00 hingga 19.00 WIB, dengan mewajibkan belajar satu jam bersama orangtua, anak akan lebih mudah memahami pelajaran. Anak-anak dilarang melihat televisi dan wajib memegang buku selama jam wajib belajar tersebut, pungkasnya.
Sunardi sekretaris Dinas Pendidikan Kota Mojokerto menambahkan, pembentukan karakter itu tidak bisa dilakukan secara instan. Bukan seperti membangun jalan, dalam satu tahun bisa selesai. Tapi membangun pendidikan karakter itu butuh waktu cukup lama baru bisa dirasakan. Untuk itu, meski telah berjalan sepuluh tahun lamanya, Pemkot Mojokerto masih gigih memperjuangkan program PKMBP ini. Hal itu untuk membentuk pemahaman bersama bagaimana pendidikan karakter dapat terwujud.
Selain itu untuk bisa bisa terwujudnya program ini, diharapkan orang tua terus mendampingi anak saat belajar supaya anak tersebut mempunyai semangat untuk belajar. Cara tersebut merupakan salah satu wujud peduli orang tua terhadap anak. Untuk menghindari anak dari hal-hal negatif seperti penyalahgunaan gadget dan maraknya kasus-kasus pelecehan sexsual seperti sekarang ini. “Setiap tahun, program ini terus kami evaluasi. Hasilnya ditindaklanjuti dengan kebijakan dan pengembangan pendidikan yang berkelanjutan, ” kata Sunardi.
Lebih lanjut Sunardi mengatakan, oleh sebab itu diharapkan orang tua bisa lebih extra berperan aktif untuk ikut membantu program pemerintah ini , mewujudkan Kota Mojokerto berprestasi, berpendidikan dan lebih maju di banding kota-kota lain di Indonesia, pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar