KIM Suara Kranggan Menuju Masyarakat yang Informatif Maju, Sejahtera dan bermoral

Rabu, 28 November 2018

KELURAHAN BALONGSARI MENJADI CONTOH TINGKAT KOTA DALAM PENANGANAN GANGGUAN JIWA ( ODJD)


Orang-orang dalam gangguan jiwa (ODJD) juga tidak luput dari perhatian pemerintah Kota Mojokerto. Contohnya di Kelurahan Balongsari, termasuk angka cukup tinggi warga yang mengalami gangguan jiwa. Namun pihak Puskesmas setempat bersama kader telah aktif melaksanakan layanan posyandu yang dijadwalkan setiap dua minggu sekali dalam sebulan.
Siswoyo pihak pendamping dari Puskesmas Balongsari hadir pada layanan posyandu menyampaikan bahwa, kegiatan Posyandu ODGJ di Kota Mojokerto hanya ada di Kelurahan Balongsari. Oleh karena itu pihaknya ingin kegiatan ini berkembang dan bisa meningkatkan layanan kepada anggota. Sehingga para penderita gangguan jiwa ini pelan-pelan bisa sembuh.
Kelurahan Balongsari menjadi contoh tingkat Kota karena di Kelurahan lain belum ada. “saya berharap kepada pengurus /kader ODGJ dapat mengembangkan perencanaan kegiatanya agar layanan kita dapat semakin berkualitas” kata Siswoyo.
Sementara itu sekretaris Posyandu ODGJ Kelurahan Balongsari Chusnul Chotimah menyampaikan bahwa, kegiatan Posyandu ini berjalan lancar dan para binaan juga aktif mengikuti kegiatan seperti senam, bernyanyi, tenis meja dan mengikuti pelatihan keterampilan. Ditambahkan oleh Hj. Etyk Rusminingsih bahwa, jumlah ODGJ Kelurahan Balongsari yang terdaftar dalam posyandu sebanyak 65 orang dan 7 orang diantaranya adalah penderita epilepsi. Menurut Etyk, kedala yang dihadapi dalam layanan Posyandu adalah tidak tersedianya anggaran operasional. Untuk itu melalui pertemuan yang digelar pada sabtu, 24/11/2018 kali ini berencana mencari donatur tetap dan sukarelawan.
Dari jumlah sasaran tersebut saat posyandu didampingi oleh keluarganya, agar pihak keluarga juga memahami kehidupan mereka sehingga tidak akan terjadi diskriminasi atau mengucilkan anggota keluarganya yang ODGJ. Sebab dalam proses penyembuahan maka faktor keluarga sangat menentukan.
Siti Machrufah dan Sispriatin seksi ketrampilan juga mengatakan, saat memberikan pelatihan mereka juga bisa mengikuti. Pernah diberi pelatihan cara membuat tempat minum air mineral dari bahan daur ulang juga bisa diikuti. Kedepan akan diberikan materi yang ringan – ringan saja agar tidak menjadi beban yang penting terukur.(ri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar