KIM Suara Kranggan Menuju Masyarakat yang Informatif Maju, Sejahtera dan bermoral

Selasa, 19 Juni 2012

LINGKUNGAN HIDUP


Selamatkan Sungai Brantas, Gelar Clean Up
Senin, 07 Mei 2012 - 00:00

Kenduri Agung Pengabdi Lingkungan (KAPAL) Jatim, Sabtu (5/5), menggelar Ekspedisi Laksamana Nala Clean-Up Brantas dan Pengukuhan Kartini Pengabdi Lingkungan di Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto yang dihadiri Gubernur Jatim, Bupati dan Walikota Mojokerto.
Sebanyak 100 tim yang melakukan ekspedisi ini terdiri dari 5.000 masyarakat yang bergabung dari masyarakat dan pelajar lokal dari masing-masing kabupaten/kota Mojokerto. dari pengabdi lingkungan yang berasal dari pemerintah, Satpol PP, dan aktivis lingkungan.
Satrijo Wiweko Pemerhati Lingkungan dari KAPAL Jatim mengatakan, peserta terdiri dari 25 ribu pelajar, pemerintahan dan umum di Kabupaten dan Kota Mojokerto. Setelah itu akan melakukan iring-iringan atau parade oleh sekitar 50 perahu yang mengangkut sampah hasil pengumpulan sampah itu sekitar 146 meter kubik yang diambil dari kawasan Sungai Brantas.

Dalam kegiatan pengukuhan tim Ekspedisi Laksamana Nala, selain melakukan susur sungai, Gubernur Jatim melakukan tebar 10.000 ikan di Sungai Brantas dan penanaman pohon di jogging track Mojokerto. Selain itu, parade pameran energi alternatif pemanfaatan sampah plastik menjadi BBM, pemanfaatan bio ketela menjadi bio etanol, pemanfaatan sinar matahari untuk energi surya, pemanfaatan sampah menjadi biogas, pemanfaatan bio jarak menjadi biodiesel, contoh-contoh teknologi tepat lingkungan pemanas air dengan menggunkan tenaga surya dan pemanfaatan tenaga surya untuk menghidupkan alat elektronik.
"Kali Brantas ini harus bersih dari sampah-sampah dan jangan sampai kotor. Oleh sebab itu kepada semua elemen masyarakat untuk menjaga Kali Brantas, khususnya pengusaha-pengusaha yang pabriknya dilalui Kali Brantas ini, jangan sampai limbah pabriknya dibuang kesini, " ujar Gubernur Jatim, Soekarwo.
Jika Kali Brantas ini kotor, menurut Pakde, kehidupan di dalam kali seperti ikan, jlantrung, ganggang akan menjadi kotor pula sehingga yang rugi kita semua. Masyarakat akan menjadi kurang sehat dan anak-anak kita juga akan terganggu pertumbuhannya. “Kali Brantas harus bersih agar anak-anak kita menjadi sehat dan cerdas,” pintanya.
“Masalah lingkungan hidup jangan sampai diremehkan. Ini harus menjadi prioritas untuk dikerjakan dan jangan ditunda-tunda lagi,” tegasnya.
Sebab di dunia saat ini, lanjut pakde, berbagai permasalahan itu penting seperti HAM dan demokrasi, tapi yang lebih penting adalah lingkungan hidup. Ini artinya, lingkungan hidup itu mencakup keseluruhan dari kehidupan di dunia ini.
Selain itu agar Kali Brantas tetap mengalir dengan deras dan jernih, maka  sumber air yang dulu 111 dan saat ini menjadi 57, pakde meminta kepada masyarakat untuk menjaganya. “Pohon-pohon besar jangan sampai ditebangi. Mari kita ciptakan kedamaian terutama damai sama alam,” tutur gubernur.
Sementara itu menurut Walikota, Abdul Gani Soehartono, untuk melindungi Kali Brantas dari pencemaran tidak cukup dilakukan sendiri. Tapi harus bekerjasama antara pemerintah daerah dan seluruh lapisan masyarakat umtuk membersihkan sepanjang aliran Sungai Brantas.
Dalam acara itu Bude Karwo juga mengukuhkan Kartini Pengabdi Lingkungan dari 38 kabupaten/kota se Jatim. Usai acara Pakde diampingi Bude Karwo, Bupati dan Walikota, menyusuri Kali Brantas sambil membersihkan sampah-sampah. Usai menyusuri Kali Brantas dilakukan penanaman pohon di bantaran Kali Brantas. (Rr-Humas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar