KIM Suara Kranggan Menuju Masyarakat yang Informatif Maju, Sejahtera dan bermoral

Jumat, 19 April 2013

LAYANAN KESEHATAN GRATIS WARGA KOTA MOJOKERTO

Layanan Kesehatan Gratis
Walikota Wujudkan Impian Warga Kota Mojokerto
Senin, 15/04/2013 | 10:28 WIB
SP/ Bambang Sujarwanto
Walikota Mojokerto Ir. H Abdul Gani Soehartono, MM., meresmikan RSUD baru tipe B yang dibangun dengan dana Rp 180 miliar di kawasan Surodinawan Kota Mojokerto.
MOJOKERTO – Tahun 2013 boleh disebut sebagai Tahun Sehat bagi warga  Kota Mojokerto. Pasalnya, mulai tahun ini Pemkot Mojokerto di bawah kepemimpinan Walikota Ir. H Abdul Gani Soehartono, MM., memberikan jaminan kesehatan gratis kepada seluruh warga Kota Mojokerto, tanpa melihat latar belakang status ekonomi, keturunan, golongan dan agama.

Untuk mensukseskan program itu, Pemkot menganggarkan puluhan miliar rupiah ke berbagai program kesehatan, baik untuk alokasi dana asuransi kesehatan, perbaikan infrastruktur poliklinik, puskesmas hingga rumah sakit. Tentu, dengan harapan agar kesehatan  masyarakat Kota Mojokerto semakin terjamin.

Mewujudkan itu walikota dua periode ini berupaya sekuat tenaga menelorkan program pro rakyat dengan mengasuransikan kesehatan semua warga kota tanpa memandang tingkat ekonomi, agama, pendidikan dan ras. “Semua warga Kota Mojokerto dapat asuransi kesehatan gratis. Mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan gratis mulai dari poliklinik, puskesmas sampai rumah sakit kelas III ber AC tanpa dipungut biaya,” kata Gani panggilan akrab Ir. H Abdul Gani Soehartono, MM., lelaki kelahiran Pati Jateng ini.

Khusus untuk asuransi kesehatan ini, lanjut walikota, Pemkot Mojokerto mengalokasikan dana APBD Kota tahun 2013 sekitar Rp 5,2 miliar dengan menggandeng kerjasama dengan PT Askes.
Menurut kader PDIP ini, dengan program ini maka rasa keadilan bagi warga Kota Mojokerto untuk mendapatkan pelayanan kesehatan gratis akan merata, baik warga ekonomi lemah, menengah maupun atas.

Selain itu, agar petugas medis mampu memberikan pelayanan kesehatan maksimal kepada masyarakat, Pemkot mengucurkan anggaran puluhan bahkan sampai ratusan miliar untuk meningkatkan infrastruktur kesehatan, mulai dari tingkat poli, puskemas sampai rumah sakit dari tipe C menjadi B yang representatif.

“Sudah menjadi tekad saya, ingin meningkatkan derajat kesehatan warga Kota Mojokerto semakin membaik. Saya ingin warga Kota Mojokerto mudah mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik di kotanya sendiri. Ini sebagai wujud kecintaan saya kepada warga Kota Mojokerto,” katanya.

Pelayanan kesehatan gratis bagi seluruh warga juga semakin mudah. Selain di kecamatan ada Puskesmas rawat inap, juga ada mobil kesehatan keliling ke setiap kelurahan secara bergantian. Sehingga bagi warga kota yang membutuhkan pelayanan kesehatan gratis, sekarang tidak sulit.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, dr. Christiana Indah Wahyu, asuransi kesehatan bagi warga itu tidak berlaku untuk pelayanan kesehatan kosmetik dan gigi saja. “Untuk pelayanan kesehatan lainnya bisa dicover Askes,” katanya. Untuk kosmetik, baik bedah plastik maupun perawatan kulit tidak bisa dicover. Juga pemasang gigi juga tidak masuk dalam asuransi ini.

Pemkot Mojokerto dalam program ini telah mengasuransikan 81 ribu warga kota. Mereka yang masuk dalam program ini adalah warga yang tak tercover dalam program Jamkesmas, Jamkesda dan Askes.

Untuk memberikan layanan kesehatan di luar rumah sakit tipe B di Surodinawan, Pemkot juga membangun Puskesmas Pembantu Gawat Darurat di Balongsari, Kota Mojokerto, yang siap memberi layanan kesehatan 24 jam  pada warga yang memerlukan penanganan kesehatan emergency di Pustu Gardar ini. Cukup menyodorkan e-KTP atau KK sebagai warga Kota Mojokerto, layanan kesehatan gratis akan didapatkan.

Selain itu, di kawasan Wates, Kec. Magersari, Pemkot mengalokasikan dana sekitar Rp 2,75 miliar untuk mendirikan Puskemas representatif yang dilengkapi 12 poli, dengan  peralatan canggih serta pelayanan pijat bayi. 12 poli itu diantaranya Imunisasi, USG, laborat, R EGG, senam ibu hamil, pojak laktasi, KIA, DDTK, THT, poli mata, poli gigi, pojok gizi, UKS, poli umum, poli lansia.

Direktur RSUD Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto, drg. Sri Mudjiwati mengatakan, sekarang ini semua pasien yang berobat di RSUD Kota Mojokerto dilayani di RSUD tipe B dengan kondisi sarana dan prasarana cukup representatif untuk melayani pasien, bukan tipe C lagi.

Untuk pasien yang dicover program Askes, Jamkesmas dan Jamkesda, lanjutnya, mendapatkan layanan kesehatan kelas III. Dimana di rumah sakit ini ada 15 poli dan disediakan 200 bed yang semuanya dilengkapi AC.  “Rumah sakit kami ini setiap hari bisa melayani antara 500 – 700 pasien,” katanya.

Dirut PT Askes Persero, I Gede Sumawa, mengatakan, pihaknya memang hanya memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi warga Kota Mojokerto di luar pemeriksaan gigi, dan kosmetik. Pasalnya dalam kerjasama yang disesuaikan dengan anggaran yang ada, tidak mencakup pelayanan kosmetik dan gigi. Dalam kesepakatan itu, alokasi biaya setiap warga dalam mendapatkan pelayanan sekitar Rp 12.500/bulan.
Suripto (45) warga Wates, Kec. Magersari, Kota Mojokerto berharap, program  kesehatan gratis untuk setiap warga Kota Mojokerto jangan hanya dijalankan tahun 2013 saja. Namun, bisa diterapkan untuk tahun-tahun selanjutnya.

Sedangkan Warsiah warga Blooto, Kec. Prajuritkulon, Kota Mojokerto, mengaku senang dengan program kesehatan gratis dari Pemkot Mojokerto, karena biaya untuk berobat kini bisa ditabung.

Sementara Sony Rahardjo Basuki anggota DPRD Kota Mojokerto dari Fraksi Partai Golkar, mengatakan, program kesehatan di Kota Mojokerto sudah dinilai adil. Semua warga di Kota Mojokerto mendapatkan layanan kesehatan gratis. Program yang baik itu harus terus dijalankan di tahun berikutnya dan mutunya semakin ditingkatkan. Selain itu, program yang pro masyarakat sudah lama dinanti oleh seluruh warga di Kota Mojokerto ini. bas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar