KIM Suara Kranggan Menuju Masyarakat yang Informatif Maju, Sejahtera dan bermoral

Jumat, 13 November 2015

Pembangunan Berbasis Gotong Royong, Tekan Angka Pengangguran


Untuk membangun sebuah daerah, pemerintah membutuhkan peran serta aktif masyarakat. Ketika terjadi suatu permasalahan di suatu wilayah seperti terjadinya banjir, masyarakatnya hendaknya bergotong royong membenahi wilayahnya sendiri dan tentunya dengan dukungan pemerintah untuk mewujudkan lingkungan yang nyaman untuk ditempati.

Seperti yang terlaksana di Kota Mojokerto. Pemerintah mengajak masyarakat bersama-sama membangun wilayahnya. Hal ini sesuai keinginan Walikota Mas’ud Yunus dalam program bedah kampung yang pada 29 Oktober lalu memulai proyek di lingkungan Kelurahan Meri.
Pemerintah menggelontorkan alokasi maksimal 1 milyar dari APBD 2015 untuk satu wilayah bedah kampung ini. Masyarakat diajak untuk membenahi permasalahan di wilayahnya seperti perbaikan gorong-gorong, pembuatan tempat sampah, penerangan, penghijauan, jambanisasi dan semua permasalahan yang mengarah pada lingkungan yang sehat dan nyaman.

Dalam program ini, seluruh pekerja proyek berasal dari wilayah itu sendiri. “Ini namanya pembangunan berbasis gotong royong,” seru Walikota di sela meninjau proyek perdana di lingkungan Meri. Walikota lantas menuturkan bahwa semangat gotong royong dan bekerja sama membangun wilayah ini sesuai dengan arahan dari Presiden RI Joko Widodo.

Selain itu dengan memberikan kesempatan bekerja, akan dapat menekan angka pengangguran di wilayahnya. “Begini seharusnya pembangunan. Uang dari rakyat harus kembali pada rakyat. Jadi perputaran uang masih pada masyarakat Kota Mojokerto,” tambahnya.
Dengan keterlibatan masyarakat untuk menggarap proyek pemerintah, Walikota berharap akan dapat mensejahterakan warganya. Sebab pengupahan dari proyek tersebut juga di atas standar kota. “Di sini untuk kuli diupahi 65 ribu, untuk tukang 75 ribu. Tapi mereka hanya bekerja setengah hari. Kalau di kota, upah sebesar itu untuk satu hari penuh,” tuturnya.

Total di lingkungan Meri saja, warga yang terlibat seluruhnya 115 orang. Diperkirakan ada lebih dari 600 warga yang ikut serta di lima titik lokasi bedah kampung tahun ini. Lima titik tersebut antara lain tiga lokasi di Kecamatan Magersari dan dua lokasi di Kecamatan Prajurit Kulon. Kalau program ini bagus dan dapat dirasakan masyarakat, tahun depan akan ditingkatkan titik lokasinya.
Dengan begitu ia yakin pengangguran di lima daerah tersebut dapat teratasi. Dan karena membangun wilayahnya sendiri ia optimis pengerjaannya juga sangat bagus. “Angka pengangguran ini yang sangat penting. Karena kita ingin menekan angka pengangguran serendah-rendahnya dan menekan angka kemiskinan serendah-rendahnya,” tegas Walikota.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar