KIM Suara Kranggan Menuju Masyarakat yang Informatif Maju, Sejahtera dan bermoral

Kamis, 02 Maret 2017

GRAND FINAL LOMBA MENYANYI KERONCONG DIBUKA SECARA RESMI OLEH WALIKOTA MOJOKERTO

Upaya Pemerintah Kota Mojokerto dalam melestarikan budaya daerah dan menumbuhkan potensi masyarakat di bidang kesenian, melalui DISPORABUDPAR Kota Mojokerto menyelenggarakan Festival Budaya Daerah berupa Festival/Lomba Menyanyi Keroncong untuk Warga Kota Mojokerto. Festival lagu keroncong merupakan ajang kompetisi yang positif khususnya di bidang kesenian, budaya dan pariwisata pada umumnya, agar para generasi muda dapat mengenal dan mencintai lagu-lagu daerah yang berasal dari Indonesia sendiri, sehingga para pemuda dapat mengembangkan bakat dan budaya daerah kita sendiri. Walikota Mojokerto Drs. H. Mas’ud Yunus dalam sambutan pengarahannya pada acara
Pembukaan Grand Final Lomba Menyanyi Lagu Keroncong, menjelaskan bahwa banyak ragam musik yang ada di negara kita Indonesia namun keberadaan musik keroncong masih banyak peminatnya. Dulu musik keroncong di dominan oleh orang tua-tua saja, tapi kini anak remajapun pada menyukai. Walikota memberikan apresiasi kepada seluruh peserta yang berhasil masuk dalam tahap Grand Final. Dengan diadakannya lomba ini dapat terus melestarikan musik keroncong asli Indonesia. Diharapkan agar seluruh peserta nantinya dapat menjadi juara, meskipun tidak semuanya menjadi juara lomba, tapi tetap menjadi juara di hati penonton yang hadir pada malam ini. Dalam pentas wayang kulit di Jembatan Rejoto yang baru lalu membuat saya teringat salah satu judul lagu keroncong “ Jembatan Merah “ karya Bapak Gesang yang bercerita tentang gagahnya Jembatan Merah. Ada juga lagu “ Bengawan Solo “ yang bercerita tentang sungai yang mata airnya dari Solo. Kalau lagu campur sari ada lagu “Alun-alun Nganjuk“ dan “Terminal Tirtonadi” yang dipopulerkan Didi Kempot. Oleh karena itu, Walikota berharap para Seniman dan Pegiat musik keroncong di Kota Mojokerto ini dapat juga menciptakan lagu keroncong bertema positif dan optimis yang mengangkat ikon Kota Mojokerto, apakah itu Jembatan Rejoto, Pusat Kuliner Pasar Kliwon, Alun-alun Kota Mojokerto dan sebagainya. Nantinya akan sama-sama kita populerkan dalam acara-acara pemerintahan, acara seni dan budaya yang diselenggarakan oleh DISPORABUDPAR, dan juga melalui media massa milik pemerintah. Sehingga nantinya Kota Mojokerto ini bisa makin populer, dan Warga Kota Mojokerto juga makin bangga dan tumbuh rasa ikut memiliki, menyayangi serta makin semangat untuk membangun dan mensejahterakan kotanya. Pada waktu Pembukaan Pusat Kuliner Pasar Kliwon pada tanggal 4 Januari 2017 lalu, Walikota berkeinginan agar Dinas-Dinas di Kota Mojokerto dapat berkreasi dan berinovasi untuk kemajuan Pasar Kliwon. Dan keinginan ini telah direspon oleh DISPORABUDPAR dengan Penyelenggaraan Grand Final Lomba Menyanyi Keroncong di Halaman Parkir Pasar Kliwon pada malam hari ini. Mudah-mudahan dengan kegiatan-kegiatan semacam ini masyarakat akan semakin banyak berkunjung ke Pasar Kliwon Kota Mojokerto. Dan diharapkan nantinya pendatang di Kota Mojokerto akan merasa tidak lengkap jika tidak berkunjung ke Pasar Kliwon. Dan mudah-mudahan Pasar Kliwon ini nantinya ramai kembali, bangkit kembali, jaya kembali. Untuk itu Walikota memberikan apresiasi yang tinggi kepada DISPORABUDPAR Kota Mojokerto selaku penyelenggara acara. Semoga seni, budaya dan pariwisata Kota Mojokerto makin maju, dan warganya makin makmur dan sejahtera. Dalam laporannya Subambyanto, S.Sos, M.Si Kepala DISPORABUDPAR Kota Mojokerto, maksud dan tujuan dilaksanakannya Lomba Menyanyi Keroncong agar dapat : terlaksananya program dan kegiatan Disporabudpar Kota Mojokerto, melestarikan budaya daerah khususnya kesenian keroncong, sebagai ajang kompetisi yang positif dan menghasilkan penyanyi yang profesional untuk warga Kota Mojokerto, menanamkan rasa peduli dan cinta budaya sendiri sebagai bentuk kecintaan pada Negara Kesatuan Republik Indonesia, turut serta berpartisipasi aktif dalam kegiatan Pemerintah Kota Mojokerto khususnya di bidang kesenian, budaya dan pariwisata. Bamby juga melaporkan bahwa dalam rangka membangkitkan perekonomian di Pasar Kliwon, maka secara rutin DISPORABUDPAR akan mengisi kegiatan sebagai berikut : Tampilan Musik bekerjasama dengan Dewan Kesenian Mojokerto (DKM), Tampilan Kreasi dan Ikatan Gus dan Yuk Kota Mojokerto (IGY), Tampilan dari Sanggar-sanggar Seni Kota Mojokerto. Kriteria Lomba meliputi Teknik Vocal/Kwalitas Suara, Penampilan dan Harmonisasi dengan Musisi. Dengan Juri Bambang Bambang Sugiono, Kusni Idayati dan Pinto Yuwono. Adapun Pemenangnya : Kategori Remaja Juara I : Adam Surya, Juara II : Alifia Rahmani, Juara III : Hana Tenasa. Kategori Dewasa Juara I : Nunuk Winarti, Juara II : Latifah Kartikawati, Juara III : Elly Erawati. Kategori Umum Juara I : Yuliani, Juara II : Sulistyaningrum, Juara III : Siti Kisti Mulyani. (Sef)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar