WARGA SURATAN TIDAK ADA LAGI YANG BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN, INI KATA LURAH KRANGGAN
MOJOKERTO-GEMA MEDIA : Warga Lingkungan Suratan Kelurahan Kranggan,
kini tidak lagi ada yang Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Kondisi
ini terjadi setelah adanya program pemerintah Kota Mojokerto berupa
bangunan Ipal Komunal yang menyentuh warga. Tahun 2018 kemarin
Pemerintah Kota Mojokerto melalui Dinas Permukiman dan Perumahan
menggulirkan program pembangunan sanitasi berbasis masyarakat. Salah
satu contohnya ada di RW.02 dan RW.03 Lingkunagn Suratan Kelurahan
Kranggan Kecamatan Kranggan Kota Mojokerto. Program yang dikelola
masyarakat setempat yang terbentuk dalam organisasi Kelompok Swadaya
Masyarakat (KSM )dimuali bulan Agustus 2018 kemarin sudah selesai dan
telah diresmikan pada rabu, 30/1/2019.
Muchamad Yunus ketua KSM “Suratan Berseri” menjelaskan, Pembangunan
sarana dan prasarana sanitasi masyarakat di lingkungan suratan ini
diikuti sebanyak 60 (enam puluh) pengguna /sambungan rumah tangga.
“semula warga agak ragu kawatirnya program ipal komunal ini mengganggu
lingkungan” kata Yunus. Akan tetapi, kata Yunus, setelah proyek ini
selesai banyak warga yang ingin ikut nyambung. Kalau masalah hambatan,
nyaris tidak ada, hanya saja proses bangunan cukup lama sehingga lalu
lintas jalan terganggu. “tidak ada lahan,maka ipal induk ditempatkan di
jalan kampong” tegas Yunus.
Sebelum dibangun warga sekitar lokasi ini, masih ada yang belum
memiliki jamban dan memilih BAB di Sanimas yang jaraknya cukup jauh dari
rumah. Ada warga yang punya jamban tapi septiknya belum standar, ada
lagi yang punya jamban tapi tidak punya septik dan dibuang ke saluran.
Peresmian sekaligus tasyakuran kali ini diikuti oleh seluruh
pengguna, FKKS, Pokja Kelurahan sehat, Lurah Kranggan, dan Tenaga
Fasilitator Lapangan. Lurah Kranggan Sudarmaji, SH pada kesempatan
tersebut menyampaikan bahwa, program yang diberikan oleh Pemerintah
tentu bertujuan baik. Seperti Ipal komunal ini, sebaiknya warga tidak
perlu menolak jika ada program seperti ini, mengingat manfaatnya sangat
baik untuk memperbaiki kesehatan lingkungan. “Warga Suratan kini tidak
ada lagi yang buang air besar sembarangan dan Kelurahan Kranggan juga
sudah dinobatkan sebagai Kelurahan ODF” kata Lurah.
Dengan selesainya pekerjaan fisik ini, maka secara otomatis berakhir
pula tugas KSM, dan selanjutnya dibentuklah Kelompok Pengelola dan
Pemelihara (KPP). Berdasarkan hasil musyawarah bersama maka yang
terpilih selaku ketua KPP adalah Budi Santoso, sedangkan Achmad Yunus
dipercaya mengurus tugas sekretaris dan bendara, untuk kelengkapan tugas
lainnya dibentuk seksi Kesehatan, seksi operasional dan pemeliharaan
dan seksi usaha. KPP kedepan akan mengelola sarana ini dengan baik
dengan menggali partisipasi pengguna untuk kebutuhan operasional demi
menjaga kebersihan dan sanitasi yang berkelanjutan(an)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar