Konser band reggae di Gedung Olah Raga (GOR) Majapahit, jalan Gajah
Mada, Kota Mojokerto terpaksa dibubarkan paksa oleh aparat kepolisian
dari Polres Mojokerto Kota, Minggu Malam (08/05). Pasalnya, salah satu
band lokal yang bernama Mesin Sampink menyanyikan lagu Genjer-genjer,
lagu yang identik dengan sebuah Partai Komunis Indonesia (PKI).
Event band indie bertema Mojokerto Bujang Meriang 2 itu dibubarkan sekitar pukul 21.15 WIB. Tim satuan intelkam yang saat itu sedang memantau situasi langsung naik ke atas panggung dan mengamankan satu-persatu personil Mesin Sampink yang tengah perform. Hingga berita ini diturunkan, mereka masih diperiksa di ruangan Intelkam Polres Mojokerto Kota secara tertutup.
Salah satu panitia konser, Defy membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya tidak menyangka ada insiden seperti itu. Meski demikian, banyak penonton yang kecewa karena acara harus dibubarkan paksa. "Ya, ada lagu dibawakan salah satu band yang tidak sesuai kehendak mereka (polisi), lagu Genjer-genjer," katanya.
Defy menjelaskan kalau konser tersebut murni untuk hiburan semata, tidak ada unsur lainnya. Selain itu juga untuk mengapresiasi band-band lokal Mojokerto. "Temanya saja 'Aku Gak Malesan', tujuannya biar teman-teman lebih semangat," imbuhnya.
Sementara itu, salah satu anggota Polres Mojokerto Kota mengatakan kalau aksi pembubaran paksa konser tersebut dilakukan secara reaktif. Sebab, lagu yang dibawakan identik dengan sebuah partai komunis. Sehingga, mereka langsung diamankan untuk diperiksa terkait maksut dan tujuan menyanyikan lagu Genjer-genjer tersebut.
"Ijin konser yang kami terima sampai pukul 22.00 WIB, namun pukul 21.15 WIB terpaksa dibubarkan. Untuk selengkapnya nunggu Kapolres saja, sebab mereka masih diperiksa," terangnya.
Data yang berhasil dihimpun sementara oleh majamojokerto.com, selain personil band, polisi juga mengamankan panitia dan penanggung jawab konser.
Event band indie bertema Mojokerto Bujang Meriang 2 itu dibubarkan sekitar pukul 21.15 WIB. Tim satuan intelkam yang saat itu sedang memantau situasi langsung naik ke atas panggung dan mengamankan satu-persatu personil Mesin Sampink yang tengah perform. Hingga berita ini diturunkan, mereka masih diperiksa di ruangan Intelkam Polres Mojokerto Kota secara tertutup.
Salah satu panitia konser, Defy membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya tidak menyangka ada insiden seperti itu. Meski demikian, banyak penonton yang kecewa karena acara harus dibubarkan paksa. "Ya, ada lagu dibawakan salah satu band yang tidak sesuai kehendak mereka (polisi), lagu Genjer-genjer," katanya.
Defy menjelaskan kalau konser tersebut murni untuk hiburan semata, tidak ada unsur lainnya. Selain itu juga untuk mengapresiasi band-band lokal Mojokerto. "Temanya saja 'Aku Gak Malesan', tujuannya biar teman-teman lebih semangat," imbuhnya.
Sementara itu, salah satu anggota Polres Mojokerto Kota mengatakan kalau aksi pembubaran paksa konser tersebut dilakukan secara reaktif. Sebab, lagu yang dibawakan identik dengan sebuah partai komunis. Sehingga, mereka langsung diamankan untuk diperiksa terkait maksut dan tujuan menyanyikan lagu Genjer-genjer tersebut.
"Ijin konser yang kami terima sampai pukul 22.00 WIB, namun pukul 21.15 WIB terpaksa dibubarkan. Untuk selengkapnya nunggu Kapolres saja, sebab mereka masih diperiksa," terangnya.
Data yang berhasil dihimpun sementara oleh majamojokerto.com, selain personil band, polisi juga mengamankan panitia dan penanggung jawab konser.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar