Hari ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember di setiap tahunnya.
Kejaksaan Negeri Kota Mojokerto gelar upacara untuk memperingati hari
ibu ke-90. Bertempat di halaman Kejaksaan Negeri Kota Mojokerto Jalan
Raya By Pass, kelurahan Meri, kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, Jawa
Timur. Upacara dihadiri oleh Perwakilan Perlindungan anak, gus dan yuk
Kota Mojokerto, Dinas P3AKB Kota Mojokerto beserta staf, Kejaksaan
Negeri Kota Mojokerto. Bertindak sebagai Inspektur upacara DR. Halila
Rama Purnama S.H, M.Hum, Kepala Kejaksaan Negeri Kota Mojokerto.
Peringatan Hari Ibu di Indonesia diawali dari berkumpulnya para
pejuang perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatra dan mengadakan
Konggres Perempuan Indonesia I pada tanggal 22 sd. 25 Desember 1928 di
Yogyakarta. Salah satu hasil dari kongres tersebut salah satunya adalah
membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita
Indonesia (Kowani). Namun penetapan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu
diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938.
Bahkan, Presiden Soekarno menetapkan tanggal 22 Desember ini sebagai
Hari Ibu melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959.
Halila sapaan akrabnya, meminta peserta upacara menghormati Ibu atas
perjuangan tiada lelah dan menjalankan penuh kasih sayang, sehingga
memberikan kebaikan kepada diri kita.
“Mereka telah mengasuh, merawat, membentuk, mengantar dan menjadikan
kita semua bisa menjadi seperti sekarang ini. Karenanya secara personal,
sudah seharusnya kita juga patut berterimakasih dan bersyukur kepada
ibu orang tua kita,” kata Halila dalam peringatan Hari Ibu, Rabu
(26/12/2018).
Dalam konteks kehidupan, kemanusiaan dan kebangsaan, menurut Halila peringatan ini juga merupakan sebuah refleksi dan momentum untuk mengenang kembali, sekaligus untuk menghormati dan menghargai totalitas peran dan pengorbanan dalam perjuangan yang telah diberikan kaum ibu. Dengan tema “Bersama Meningkatkan peran perempuan dan laki-laki, dalam membangun ketahanan keluarga untuk kesejahteraan bangsa”.
“Peringatan Hari Ibu juga menunjukkan kaum perempuan Indonesia, telah
menempuh perjalanan yang sangat panjang dalam memperjuangkan persamaan
hak, peran dan kedudukannya dengan kaum laki-laki, sebagai sumber daya
manusia yang memiliki potensi untuk turut berkontribusi bagi
keberhasilan pembangunan nasional.”
Dia juga menambahkan peringatan Hari Ibu menjadi momentum tepat untuk
mentransformasikan nilai-nilai luhur semangat perjuangan, terutama
kepada generasi penerus bangsa agar secara sadar memandang perlunya
mereka mewarisi nilai-nilai kepribadian, kehendak, tekad dan kejuangan
berkontribusi secara aktif.
“Demikian pula halnya dengan peranan perempuan di lingkungan
institusi kita saat ini, sosok perempuan telah banyak diberikan peran
strategis dan penting untuk bersama yang lain duduk bersejajar dan
berjalan seiring dengan yang lain mengemban tugas dan tanggung jawab
sebagai penegak hukum Kejaksaan,” pungkasnya.(jen/yuk).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar