Tingginya angka kecelakaan yang
melibatkan pelajar, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mojokerto
melaksanakan kegiatan koordinasi peningkatan layanan angkutan yang
melibatkan para supir dan kepala sekolah se-Kota Mojokerto. Di Kota
Mojokerto angka kecelakaan yang melibatkan pelajar lebih dari 30 % dan
faktor penyebab utama adalah manusia. Demikian dikatakanGaguk Tri
Prasetyo, ATD,MM Kepala Dishub Kota Mojokerto saat memberikan materi
dihadapan Kepala Sekolah dan Supir angkutan.
Sedangkan pelanggaran lalu lintas yang di kawasan sekolah kata Gaguk,
mencapai 4000 pelanggaran. Dari jumlah tersebut pelanggaran tertinggi
pengendara akibat tidak memakai helm, berjalan tidak pada trotoar, dan
parkir sembarangan. Pemerintah Kota
Mojokerto sudah berupaya memberikan
layanan berupa angkutan sekolah gratis dengan harapan anak-anak sekolah
yang belum memiliki SIM (belum berusia 17 tahun) tidak boleh membawa
kendaraan bermotor. “ angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan
pelajar cukup tinggi, selain itu banyak pelanggaran yang ada di kawasan
sekolah” katanya.
Tahun ini lanjut
Gaguk, Pemerintah Kota Mojokerto akan menambah 1 (satu) unit kendaraan
angkutan sekolah gratis untuk mencukupi kekurangan yang ada. Pihak
Dishub juga sudah melakukan evaluasi terkait angkutan sekolah gratis,
titik mana yang kurang penumpang dan sebaliknya yang overload sehingga
bisa seimbang.
Koordinasi ini
dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatnya Pengetahuan, Pemahaman dan
Kesadaran Pelajar tentang Etika, Tata Cara, Aturan dan Disiplin Berlalu
Lintas. Menurunnya Jumlah pelanggaran Lalu Lintas di Kawasan Sekolah,
menurunnya Jumlah kecelakaan Lalu Lintas yang melibatkan Pelajar serta
terwujudnya budaya Tertib Berlalu Lintas.
Hadir sebagai Narasumber AKP Kadek Oka Suparta, SH, SIK Kasatlantas Polres Mojokerto Kota,Mujari S.Sos Sekretaris Dishub. (ri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar