Belajar merupakan kewajiban bagi para
pelajar. Dinas Pendidikan Kota Mojokerto bekerja sama dengan Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) Kota Mojokerto. Kegiatan ini merupakan bentuk
realisasi peraturan Walikota No 17 Tahun 2009 tentang Program Kota
Mojokerto Berlingkungan Pendidikan (BKMBP) , kali ini bertempat di
Lingkungan Cakarayam Baru RW 03, Kelurahan Mentikan, Kecamatan Prajurit
Kulon, Kota Mojokerto, Jawa Timur. Senin (12/11/2018) Pukul 18:00 WIB.
Selain mengurangi tingkat kenakalan remaja saat ini, kegiatan ini juga
merupakan tugas penting bagi orang tua untuk mengawasi dan mendidik anak
supaya tidak terjerumus dalam lingkungan yang salah di era bebas
seperti sekarang. Dalam sambutan Atik Salamah.Spd, perwakilan dari Balai
Konseling Remaja dan Anak Kota Mojokerto, menyampaikan pentingnya
pendidikan bagi remaja dan anak di lingkungan Kota Mojokerto, tak lain
untuk terus meningkatkan kualitas belajar serta mendidik anak untuk
belajar dan berprestasi.
Pengembangkan Program Kota Mojokerto Berlingkungan Pendidikan (PKMBP).
Ada tiga sasaran
obyek yaitu keluarga, sekolah, dan lingkungan
masyarakat. Ketiganya harus mencerminkan iklim dan berlingkungan
pendidikan. "Jadi dimanapun anak berada, mereka berada di lingkungan
pendidikan, inilah semangat program PKMBP. Makanya jam wajib belajar
harus terus digalakkan"ungkapnya.
Wajib
belajar malam hari ini lanjut Atik, dimulai dari pukul 18.00 hingga
19.00 WIB, dengan mewajibkan belajar satu jam bersama orangtua, anak
akan lebih mudah memahami pelajaran. Anak-anak dilarang melihat televisi
dan wajib memegang buku selama jam wajib belajar tersebut, pungkasnya.
Sunardi sekretaris Dinas Pendidikan Kota Mojokerto menambahkan,
pembentukan karakter itu tidak bisa dilakukan secara instan. Bukan
seperti membangun jalan, dalam satu tahun bisa selesai. Tapi membangun
pendidikan karakter itu butuh waktu cukup lama baru bisa dirasakan.
Untuk itu, meski telah berjalan sepuluh tahun lamanya, Pemkot Mojokerto
masih gigih memperjuangkan program PKMBP ini. Hal itu untuk membentuk
pemahaman bersama bagaimana pendidikan karakter dapat terwujud.
Selain itu untuk bisa bisa terwujudnya program ini, diharapkan orang
tua terus mendampingi anak saat belajar supaya anak tersebut mempunyai
semangat untuk belajar. Cara tersebut merupakan salah satu wujud peduli
orang tua terhadap anak. Untuk menghindari anak dari hal-hal negatif
seperti penyalahgunaan gadget dan maraknya kasus-kasus pelecehan sexsual
seperti sekarang ini. “Setiap tahun, program ini terus kami evaluasi.
Hasilnya ditindaklanjuti dengan kebijakan dan pengembangan pendidikan
yang berkelanjutan, ” kata Sunardi.
Lebih lanjut Sunardi mengatakan, oleh sebab itu diharapkan orang tua
bisa lebih extra berperan aktif untuk ikut membantu program pemerintah
ini , mewujudkan Kota Mojokerto berprestasi, berpendidikan dan lebih
maju di banding kota-kota lain di Indonesia, pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar