Lolos verifikasi tingkat provinsi, tidak menjadikan
Forum Kota Sehat (FKS) Kota Mojokerto berpuas diri. Namun terus
melakukan peningkatan-peningkatan baik kinerja dalam penyusunan
kelembagaan maupun persiapan di lapangan. Salah satu langkah konkrit
dalam peningkatan kinerja ini ialah dilaksanakannya evaluasi hasil
verifikasi lapangan yang diselenggarakan di gedung pertemuan Dinas
Kesehatan, Jalan Pahlawan, Kota Mojokerto, Jawa Timur, Selasa
(27/11/2018).
Kegiatan ini dihadiri oleh anggota
FKS tingkat kota, FKKS tingkat Kecamatan dan seluruh pokja Kota Sehat
tingkat Kelurahan. Selain untuk mengomunikasikan hal-hal prinsip,
kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mengevaluasi hasil verifikasi
lapangan yang dilakukan oleh pembina tingkat Provinsi Jawa Timur
beberapa waktu lalu.
"Ada indikator yang tidak sinkron
dengan kondisi daerah, khususnya di Kota Mojokerto. Contohnya salah
satu indikator daerah terpencil , padahal di Kota Mojokerto tidak ada
daerah terpencil. Setelah dikonsultasikan dengan kementerian Kesehatan
di Jakarta untuk beberapa indikator akan ditinjau kembali" kata Riani.
Mengingat kondisi daerah Kab/kota tidak bisa disamakan. Dari 9 tatanan,
ada 3 tatanan yang tidak bisa dilaksanakan di Kota Mojokerto yaitu
kawasan pertambangan, Kawasan Hutan sehat dan kawasan pariwiisata.
Selain
itu, lanjutnya, diharapkan seluruh FKKS dan Pokja untuk lebih tertib
lagi dalam hal administrasi kelembagaan. Karena hal ini sangat penting,
apapun kegiatan yang dilakukan oleh FKKS dan pokja harus bisa terbaca
lebih dahulu melalu administrasi kelembagaan tersebut.
"Untuk itu, semua pokja wajib melampirkan dokumentasi setiap kegiatan,
lalu melengkapi administrasi terkait SK, SE, maupun Perda sebagai
pendukung untuk melengkapi skoring verifikasi," pungkasnya. Kegiatan
dilanjutkan dengan diskusi untuk menentukan langkah-langkah yang akan
diambil guna persiapan menjelang verifikasi tingkat nasional yang akan
dilaksanakan tahun depan. (Ron/ri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar