Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus dinilai oleh Kementerian Sosial
sebagai kordinator penanggulangan kemiskinan daerah yang telah berperan
aktif dalam memutakhirkan dan memadankan data terpadu untuk penanganan
fakir miskin dan perlindungan sosial.
Data yang masuk dari Badan Pusat Statistik selalu dimutakhirkan sehingga bantuan yang diberikan untuk warga miskin benar-baner tepat sasaran.
Data yang masuk dari Badan Pusat Statistik selalu dimutakhirkan sehingga bantuan yang diberikan untuk warga miskin benar-baner tepat sasaran.
Kiai Ud menyampaikan bahwa penghargaan ini bukan target utamanya.
“Penghargaan ini adalah bonus kerja keras tim. Karena saya selalu
mewanti-wanti agar data warga miskin agar selalu diverifikasi dan
divalidasi dengan cepat, sehingga percepatan integrasi data berbagai
perlindungan sosial bisa akurat dan kesejahteraan di Kota Mojokerto
dapat terwujud,” tuturnya.
Kiai Ud mengatakan terintegrasikannya data kemiskinan sangat penting
agar program perlindungan sosial yang diberikan pemerintah kepada
masyarakat betul-betul komprehensif dan menyeluruh.
“Alhamdulillah menurut data Kementerian Sosial, angka kemiskinan
warga Kota Mojokerto menurun satu persen. Kita peringkat ke 38 dari 38
Kota/Kabupaten di Jawa Timur dengan prosentase kemiskinan paling sedikit
seluruh Jawa Timur,” sebutnya.
Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) di Kota Mojokerto menjadi
satu-satunya yang diselenggarakan atas kerja sama Kementerian Sosial dan
menjadi percontohan Kabupaten/Kota se-Indonesia. BPNT diselenggarakan
dengan bekerja sama dengan bank dan menggunakan e-warung yang tersebar
di Kota Mojokerto.
E-warung itu sendiri dikelola oleh warga miskin penerima manfaat yang
menyediakan tempat dan bersedia mengelola proses BPNT sehingga warga
miskin penerima manfaat tersebut dapat berdaya. Sehingga warga yang
tadinya miskin, dengan adanya e-warung ini dapat menjadi warga mampu dan
dapat berwirausaha.
Pemberian BPNT ini prosesnya melalui kartu gesek yang didalamnya
terdapat “kantong-kantong” bahan pokok yang dapat diambil. Kebutuhan
yang disediakan sangat beragam. Dari beras, gula, minyak goreng, telur,
tepung hingga mie goreng. Hal ini sesuai dengan survey kebutuhan
masyarakat.
Dari verifikasi dan validasi data tersebut, penggunaan BPNT tidak
dapat digunakan sembarangan orang. Karena juga terdapat PIN yang
digunakan setelah menggesek kartu BPNT. “Jika warga tersebut setelah
diverifikasi ternyata sudah menjadi warga mampu atau misalnya warga
tersebut meninggal dunia, maka kartu tersebut otomatis tidak dapat
digunakan. Inilah manfaat verifikasi yang kita lakukan sehingga memang
benar-benar tepat sasaran,” lanjut Kiai Ud
Tidak ada komentar:
Posting Komentar