Ada pepatah mengatakan anak-anak masa kini adalah pemimpin dimasa datang,
artinya kehidupan yang akan datang berada di pundak pemuda, karena yang tua
akan meninggalkan kita, untuk itu generasi muda harus benar-benar melakukan
hal-hal positif-positif saja.
Demikian Walikota Mojokerto Drs. H. Mas’ud Yunus mengawali sambutannya pada
acara Pembukaan Kumpul Bareng Forum Anak dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional
dan Hari Bhakti Adhiyaksa tahun 2017. Dikatakan pula bahwa anak adalah generasi
penerus yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan bangsa ini. Selain itu
anak-anak pun menjadi harapan untuk mewujudkan mimpi-mimpi para founding father di masa lalu. Nasib
bangsa di masa depan ditentukan oleh seberapa berhasilnya kita sebagai orang
dewasa dalam mendidik anak-anak masa kini untuk menjadi manusia yang unggul
secara duniawi dan akhirat. Anak adalah mutiara bangsa yang keberadaannya
menjadi penting untuk dilindungi, disayangi dan di didik menjadi manusia yang
seutuhnya. Namun tampaknya, dunia saat ini bukan tempat yang aman lagi bagi
anak-anak.
Kasus-kasus yang terus membanjiri berita nasional begitu
memprihatinkan dengan terlibatnya anak-anak sebagai korban atau bahkan pelaku
tindak kriminal. Dewasa ini anak-anak begitu rentan dengan kriminalitas, tak
jarang ia menjadi korban kekerasan, kejahatan seksual, kebiadaban media, dan
hal lainnya. Dunia seakan-akan tidak aman bagi anak-anak dengan begitu maraknya
tontonan yang tidak mendidik yang secara tidak langsung melukai jiwa anak.
Anak-anak berada pada masa dimana potensi kebaikan dan keburukan begitu mudah
diingat oleh hati dan pikirannya. Tanggungjawab orang dewasa untuk memberikan
lingkungan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak. Lingkungan yang menghadirkan
dan menyemaikan nilai-nilai kebaikan yang disampaikan melalui cara-cara yang
baik dan manusiawi. Lingkungan yang memberikan rasa aman dan damai bagi
anak-anak. Tanggungjawab ini bukan hanya milik sekolah melainkan milik semua pihak.
Keluarga, sekolah dan masyarakat adalah tri senta pendidikan yang harus
bersinergi untuk memberikan lingkungan pendidikan yang terbaik bagi anak.
Menurut Moch. Imron, S.Sos, MM Kepala Dinas PP, PA dan KB Kota Mojokerto
maksud dari Peringatan Hari Anak Nasional di Kota Mojokerto adalah menggugah
kepedulian maupun partisipasi masyarakat, pemerintah dalam hal ini Kepala OPD,
Camat dan Lurah se Kota Mojokerto untuk menghormati dan menjamin hak-hak anak
tanpa diskriminasi, memberikan yang terbaik bagi anak, menjamin semaksimal
mungkin kelangsungan hidup dan perkembangan anak serta menghargai pendapat anak
dan mewujudkan salah satu indikator Kota Layak Anak. Adapun tujuannya adalah
untuk meningkatkan kesadaran pemerintah, masyarakat, orang tua dan segenap komponen
bangsa untuk memenuhi hak-hak anak berdasarkan Child Rights, dan menghindarkan
anak-anak dari : abuse (penyalahgunaan, perlakuan kejam, penyiksaan), neglect
(melalaikan), eksploitasi, kekerasan terhadap anak, diskriminasi, drugs
(pemakaian obat-obatan terlarang), pornografi, dan lain-lain. Menunjukkan
kepada seluruh Forum Anak Kota Mojokerto bahwa kita mendukung hak-hak anak dan
melakukan upaya kesejahteraan anak.
Kegiatan dilaksanakan
Kamis, 6/7/2017 di Pendopo Graha Praja Wijaya Kota Mojokerto yang dihadiri 200
lebih Pengurus Forum Anak Tingkat Kota dan Kelurahan se Kota Mojokerto dan
dihadiri pula oleh Walikota, Sekdakot, Kejari, Kadis PP, PA dan KB, Camat,
Lurah, Kepala OPD. Dalam acara tersebut Kejari Kota Mojokerto Dr. Halila Rama
Purnama, SH, MH juga menyampaikan materinya kepada anak-anak tentang Sanksi
Hukum terhadap Anak. (Sef).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar