Upaya Pemerintah Kota Mojokerto dalam melestarikan budaya daerah dan
menumbuhkan potensi masyarakat di bidang kesenian, melalui DISPORABUDPAR
Kota Mojokerto menyelenggarakan Festival Budaya Daerah berupa
Festival/Lomba Menyanyi Keroncong untuk Warga Kota Mojokerto. Festival
lagu keroncong merupakan ajang kompetisi yang positif khususnya di
bidang kesenian, budaya dan pariwisata pada umumnya, agar para generasi
muda dapat mengenal dan mencintai lagu-lagu daerah yang berasal dari
Indonesia sendiri, sehingga para pemuda dapat mengembangkan bakat dan
budaya daerah kita sendiri.
Walikota Mojokerto Drs. H. Mas’ud Yunus dalam sambutan pengarahannya
pada acara
Pembukaan Grand Final Lomba Menyanyi Lagu Keroncong,
menjelaskan bahwa banyak ragam musik yang ada di negara kita Indonesia
namun keberadaan musik keroncong masih banyak peminatnya. Dulu musik
keroncong di dominan oleh orang tua-tua saja, tapi kini anak remajapun
pada menyukai. Walikota memberikan apresiasi kepada seluruh peserta yang
berhasil masuk dalam tahap Grand Final. Dengan diadakannya lomba ini
dapat terus melestarikan musik keroncong asli Indonesia. Diharapkan agar
seluruh peserta nantinya dapat menjadi juara, meskipun tidak semuanya
menjadi juara lomba, tapi tetap menjadi juara di hati penonton yang
hadir pada malam ini. Dalam pentas wayang kulit di Jembatan Rejoto yang
baru lalu membuat saya teringat salah satu judul lagu keroncong “
Jembatan Merah “ karya Bapak Gesang yang bercerita tentang gagahnya
Jembatan Merah. Ada juga lagu “ Bengawan Solo “ yang bercerita tentang
sungai yang mata airnya dari Solo. Kalau lagu campur sari ada lagu
“Alun-alun Nganjuk“ dan “Terminal Tirtonadi” yang dipopulerkan Didi
Kempot. Oleh karena itu, Walikota berharap para Seniman dan Pegiat musik
keroncong di Kota Mojokerto ini dapat juga menciptakan lagu keroncong
bertema positif dan optimis yang mengangkat ikon Kota Mojokerto, apakah
itu Jembatan Rejoto, Pusat Kuliner Pasar Kliwon, Alun-alun Kota
Mojokerto dan sebagainya. Nantinya akan sama-sama kita populerkan dalam
acara-acara pemerintahan, acara seni dan budaya yang diselenggarakan
oleh DISPORABUDPAR, dan juga melalui media massa milik pemerintah.
Sehingga nantinya Kota Mojokerto ini bisa makin populer, dan Warga Kota
Mojokerto juga makin bangga dan tumbuh rasa ikut memiliki, menyayangi
serta makin semangat untuk membangun dan mensejahterakan kotanya. Pada
waktu Pembukaan Pusat Kuliner Pasar Kliwon pada tanggal 4 Januari 2017
lalu, Walikota berkeinginan agar Dinas-Dinas di Kota Mojokerto dapat
berkreasi dan berinovasi untuk kemajuan Pasar Kliwon. Dan keinginan ini
telah direspon oleh DISPORABUDPAR dengan Penyelenggaraan Grand Final
Lomba Menyanyi Keroncong di Halaman Parkir Pasar Kliwon pada malam hari
ini. Mudah-mudahan dengan kegiatan-kegiatan semacam ini masyarakat akan
semakin banyak berkunjung ke Pasar Kliwon Kota Mojokerto. Dan diharapkan
nantinya pendatang di Kota Mojokerto akan merasa tidak lengkap jika
tidak berkunjung ke Pasar Kliwon. Dan mudah-mudahan Pasar Kliwon ini
nantinya ramai kembali, bangkit kembali, jaya kembali. Untuk itu
Walikota memberikan apresiasi yang tinggi kepada DISPORABUDPAR Kota
Mojokerto selaku penyelenggara acara. Semoga seni, budaya dan pariwisata
Kota Mojokerto makin maju, dan warganya makin makmur dan sejahtera.
Dalam laporannya Subambyanto, S.Sos, M.Si Kepala DISPORABUDPAR Kota
Mojokerto, maksud dan tujuan dilaksanakannya Lomba Menyanyi Keroncong
agar dapat : terlaksananya program dan kegiatan Disporabudpar Kota
Mojokerto, melestarikan budaya daerah khususnya kesenian keroncong,
sebagai ajang kompetisi yang positif dan menghasilkan penyanyi yang
profesional untuk warga Kota Mojokerto, menanamkan rasa peduli dan cinta
budaya sendiri sebagai bentuk kecintaan pada Negara Kesatuan Republik
Indonesia, turut serta berpartisipasi aktif dalam kegiatan Pemerintah
Kota Mojokerto khususnya di bidang kesenian, budaya dan pariwisata.
Bamby juga melaporkan bahwa dalam rangka membangkitkan perekonomian di
Pasar Kliwon, maka secara rutin DISPORABUDPAR akan mengisi kegiatan
sebagai berikut : Tampilan Musik bekerjasama dengan Dewan Kesenian
Mojokerto (DKM), Tampilan Kreasi dan Ikatan Gus dan Yuk Kota Mojokerto
(IGY), Tampilan dari Sanggar-sanggar Seni Kota Mojokerto.
Kriteria Lomba meliputi Teknik Vocal/Kwalitas Suara, Penampilan dan
Harmonisasi dengan Musisi. Dengan Juri Bambang Bambang Sugiono, Kusni
Idayati dan Pinto Yuwono. Adapun Pemenangnya : Kategori Remaja Juara I :
Adam Surya, Juara II : Alifia Rahmani, Juara III : Hana Tenasa.
Kategori Dewasa Juara I : Nunuk Winarti, Juara II : Latifah Kartikawati,
Juara III : Elly Erawati. Kategori Umum Juara I : Yuliani, Juara II :
Sulistyaningrum, Juara III : Siti Kisti Mulyani. (Sef)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar