Puluhan Kepala Sekolah SD/MI Negeri dan Swasta
se-Kota Mojokerto, Senin (27/3/2017) hadir di Pendopo Graha Praja Wijaya
Kantor Pemkot Mojokerto untuk mengikuti Sosialisasi Kebijakan
Administrasi Kependudukan bagi Siswa Sekolah tahun 2017. Kegiatan yang
dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Mojokerto
ini dihadiri Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus.
Sosialisasi ini sebagai implementasi undang-undang
kependudukan yang salah satunya yaitu program kartu identitas anak
(KIA). Dan tahun ini KIA di Kota Mojokerto merupakan pilot project dan
berhasil melampaui target nasional. “Target Nasional sebesar 76 persen
untuk kepemilikan akte kelahiran anak namun Kota Mojokerto melampaui 87
persen,” tutur Ikromul Yasak, Kepala Dispendukcapil Kota Mojokerto.
Melalui kerja sama RT, RW dan lurah, bagi warga Kota
Mojokerto yang mengurus akta kelahiran, tidak hanya mendapatkan akta
kelahiran saja namun juga akan mendapatkan kartu identitas anak. “Sudah
dimulai sejak pertengahan tahun kemarin hingga sekarang kami sudah
mencetak lebih dari 4000 KIA yang awalnya mulai kami lakukan pendataan
di TK Negeri dan Swasta, dan hari ini kita sosialisasikan untuk siswa
SD,” jelasnya.
Sementara itu Wali Kota Mojokerkto Mas’ud Yunus dalam
sambutannya mengatakan bahwa masalah kependudukan merupakan hal yang
sangat penting dan vital. “Sebab dengan tertib administrasi kependudukan
ini bisa dijadikan landasan untuk menentukan perencanaan dan kebijakan
dalam pembangunan,” tuturnya.
Data identitas dari warga kota merupakan dasar dari
penentuan kebijakan. Karena itulah Pemerintah Kota Mojokerto memberikan
suatu kemudahan layanan administrasi kependudukan. Dengan adanya upaya
untuk menertibkan administrasi kependudukan ini diharapkan tidak ada
penyalahgunaan dari kartu kependudukan.
Lahirnya kebijakan KIA ini diharapkan anak-anak kita
dapat mengakses layanan khususnya layanan Pemerintah Kota Mojokerto
secara mandiri. “Misalnya anak ini belum usia 18 tahun, tapi dengan KIA
dapat mengakses layanan perbankan meskipun layanan-layanan yang
digulirkan pemerintahan. Termasuk layanan kesehatan dan pendidikan
gratis di Kota Mojokerto,” jelas Mas’ud Yunus.
“Harapan kita nanti anak-anak SD/MI semuanya mempunyai
KIA sehingga tidak ada seorangpun warga Kota Mojokerto ini yang tidak
mempunyai kartu kependudukan. Tentunya Kepala Sekolah harus mendukung
KIA di Kota Mojokerto dan semuanya dilayani secara gratis,” lanjutnya.
(Rr,kha - Humas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar