Formalin seharusnya digunakan untuk keperluan yang tidak ada hubungan dengan makanan.Biasanya untuk pembasmi serangga, desifektan, pengawet mayat hingga aneka pembersih perabotan. Tetapi demi keuntungan besar banyak juga memanfaatkannya untuk industri makanan meskipun diawetkan dengan formalin.
ciri-ciri
makanan berformalin, banyak jenis makanan yang tidak tahan lama.Agar
tidak merugi, sebagian pedagang nakal menggunakan formalin memiliki ciri
sebagai berikut:
- Lebih tahan lama
Formalin bisa membunuh kuman-kuman.Penyebab proses
pembusukan.Karena itu makanan berformalin menjadi lama
dan tak mudah rusak meskipun disimpan dalam suhu
ruangan
2. Tidak berbau
karena kuman-kuman penyebab pembusukan telah dibunuh
formalin, maka pembusukan akan terhenti dan tentu saja
tidak ada bau tak sedap.Sebagaian gantinya ada bau khas
formalin yang menyengat
3. Tidak dihinggapi lalat
Lalat maupun serangga enggan menghinggapi makanan
berformalin.Penyebabnya dalah bau khas makanan asli yang
telah diserap formalin sehingga tidak lagi berbau dan
serangga tidak tertarik lagi.
4.Berwarna tidak wajar
Makanan berformalin berwarna lebih mengilat dan mencolok
tampak aneh dan tidak khas makanan tersebut.
5. Lebih kenyal
Selain mengawetkan, zat ini menyebabkan makanan lebih
keras .
Cara
membedakan makanan yang mengandung formalin danbebas dari faktor secara
kasat mata sangat sulit. Untuk mengetahui secara pasti harus diuji di
laboratorium.Cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk menghindari
makanan berfomalin adalah dengan mengenali ciri fisiknya. Antara lain:
1.Mie Basah
Mi basah ini banyak di jumpai di pasar tradisional, memiliki
warna kuning cerah dan mudah basi. Mi ini hanya bertahan
selama 1 hari. Dengan ditambahkannya formalin, maka mi
ini menjadi lebih awet, lebih mengkilap, tidak mudah
basi, tidak lengket dan berbau formalin.
2. Ikan segar
Ikan adalah satu jenis makan yang mudah busuk. Ikan yang
didiamkan dalam suhu ruangan dalam waktu yang lama akan
mudah busuk, tidak segar, berlendir, sehingga menimbulkan
bau tidak sedap, tidak layak konsumsi. Dengan penambahan
formalin, maka ikan menjai lebih awet, tidak berlendir, tidak
amis melainkan berbau formalin. Perhatikan insang, jika
berformalinberwarna merah menyolok.
3. Ikan Asin
Ikan asin memiliki ciri warna kecokelatan karena proses
pengasinan. Aroma khas asin garam dan kering. Namun ikan
asin yang di tambahkan formalin dalam proses pengasinanya,
maka akan menyebabkan ikan berwarna putih bersih, lebih
tahan lama, tidak beraroma khas ikan asin melainkan aroma
zat kimia yang menyengat.
4. Tahu Putih
Tahu juga bahan makanan yang mudah rusak. Meskipun di
simpan dalam pendingin, daya simpan tahu hanya singkat dan
akan menjadi berlendir, beraroma sam, dan jika dikonsumsi
akan terasa tidak segar.Oleh karena itu, tahu yang tidak laku
dijual akan ditambahkan larutan formalin untuk perendaman.
Sehingga akan menjadi tahan lama, tidak mudah hancur, tidak
berlendir beraroma khas formalin yang menyengat, lebih keras
dan berwarna lebih putih.
5. Tahu Kuning
Untuk mendapatkan warna kuning pada permukaan tahu, maka
akan ditambahkan larutan kunyit untuk perendamnya. Namun,
saat ini, untuk alasan penekanan biaya maka banyak
menggunakan pewarna. Tahu kuning ini juga sama sifatnya
dengan putih. Tahu yang tak cepat terjual akan ditambahi
larutan formalin dalam perendaman agar lebih tahan lama,
namun memiliki bau formalin yang menyengat, dan permukaan
tahu berwarna kuning menyolok.
6. Bakso
Pelaku pembuatan bakso yang curang akan menambahkan
formalin. Bakso berformalin akan lebih keras, tidak beraroma
khas daging, dan lebih tahan lama.
7. Ayam potong
Ayam potong yang tidak terjual habis akan direndam dalam
larutan formalin. Berkat formalin, ayam potong akan menjadi
lebih awet, tidak mudah rusak dan berwarna putih bersih.
8. Kolang kaling
Kolang kalingyang beredar di pasran harus cepat terjual karena
bersifat basah sehingga mudah basi dan berlendir. Penjual yang
curang akan menambahkan larutan formalin dalam proses
perebusan. Kolang kaling yang berformalin tidak berlendir,
berwarna putih bersih, dan beraroma khas formalin.
9. Terasi
Bahan pembuatan terasi adalah ikan-ikan kecil dan udang.
Namun dalam pengolahanya banyak menggunakan ikan dan
udang yang busuk. Agar bakteri penyebab busuk musnah dan
bau busuk hilang, maka di tambahkan formalin. Terasi yang
dalam pembuatannya di tambahkan formalin memiliki ciri fisik,
warnanya merah keunguan dan cerah, teksturnya keras dan liat,
aromanya menyengat, tidak cepat lembab dan berjamur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar