Walikota Resmikan Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM)
Rabu, 06 Maret 2013 - 17:07
Kota Mojokerto, (6/3)
Sanitasi
lingkungan yang buruk memungkinkan berbagai penyakit menular terus
menyebar, antara lain diare, cacingan, bahkan kebutaan. Pengaruh buruk
dari lingkungan dapat dicegah dengan mengembangkan kebiasaan hidup sehat
dan menciptakan sanitasi lingkungan yang baik.
Prioritas
pertama Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM) adalah kegiatan
pengembangan prasarana dan sarana air limbah komunal berbasis masyarakat
dalam rangka menghilangkan kebiasaan masyarakat Buang Air Besar
Sembarangan (BABS). Apabila prioritas pertama sudah dipenuhi (tidak ada
BABS), maka prioritas kegiatan selanjutnya adalah pengembangan fasilitas
pengurangan sampah berbasis masyarakat dengan pola 3R (reduce, reuse,
recycle) serta pengembangan prasarana dan sarana drainase mandiri yang
berwawasan lingkungan.
Walikota Mojokerto, Abdul Gani
Soehartono, meresmikan tiga buah proyek Sanitasi Lingkungan Berbasis
Masyarakat (SLBM) di Kota Mojokerto, Rabu, (6/3). Tiga buah SLBM yang
pembangunannya dilaksanakan mulai tahun 2012 ini, adalah SLBM Budi Utomo
di Kelurahan Surodinawan, SLBM Mentikan Jaya di Kelurahan Mentikan, dan
SLBM Kenari di Kelurahan Balongsari. Tiga SLBM ini menambah jumlah
total SLBM di Kota Mojokerto menjadi 12 SLBM yang tersebar di Kecamatan
Prajuritkulon dan Kecamatan Magersari.
Pada acara peresmian
ini, Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Mentikan Jaya, Kasbiyono,
mengungkapkan rasa terima kasih atas selesainya pembangunan SLBM.
“Terima kasih atas dana yang telah diberikan, sehingga sanitasi
lingkungan ini bisa terwujud,” katanya.
Dalam sambutannya,
Walikota juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat atas peran
serta dan kepedulian masyarakat dalam pembangunan sanitasi lingkungan
dan berharap agar fasilitas yang ada dapat dimanfaatkan dengan sebaik –
baiknya. “Harapan saya, perilaku untuk hidup bersih dan sehat dapat
dibiasakan. Sehingga fasilitas yang sudah dibangun ini dapat
bermanfaat,” katanya.
Sebagaimana visi Kota Mojokerto yakni
terwujudnya masyarakat Kota Mojokerto yang Sehat, Cerdas, Sejahtera dan
Bermoral, maka pembangunan di bidang kesehatan menjadi prioritas. “Sehat
tentu tidak akan terwujud jika sanitasi lingkungannya buruk,” ujarnya.
Walikota juga menambahkan bahwa Kota Mojokerto merupakan kota kecil
namun berpenduduk padat.
Dulu, di Kota Mojokerto dikenal ada Kali
Bokong, karena masyarakat belum punya jamban sehingga buang air besar
di sungai. Oleh karena itu, Walikota berharap dengan semakin banyaknya
sanitasi lingkungan yang dibangun, kebiasaan BAB di sungai dapat
dihilangkan.
Setelah memberikan sambutan, Walikota melakukan
penandatanganan prasasti peresmian SLBM, dan dilanjutkan dengan
peninjauan SLBM didampingi dengan sejumlah kepala SKPD dan tokoh
masyarakat (Riv - Humas).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar