Data mengejutkan keluar dari Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, selama
12 tahun terakhir, terhitung dari tahun 2002 sampai 2014 ini ada 458
orang dinyatakan positif mengidap virus mematikan tersebut, bahkan 112
diantaranya telah meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, Cristiana Indah W mengatakan 88
persen ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) disebabkan seringnya berhubungan
intim dengan pekerja seks komersial (PSK) di lokalisai Balong Cangkring
(BC) Kota Mojokerto. "Secara komulatif sejak tahun 2002 sampai saat ini
sudah ada 112 ODHA yang meninggal dunia, grafiknya naik turun tiap tahun
tapi melihat tingginya angka yang terjangkit menjadi perhatian
tersendiri," katanya.
Kata Indah, jumlah kematian paling banyak terjadi tahun 2009 dengan 20
korban, sedangkan tahun ini menurun yakni 5 ODHA tewas. Indah
menjelaskan, Lokalisasi BC menjadi sumber tersebarnya virus mematikan
itu. Pasalnya, dari catatan yang dimiliki, 215 diantaranya berjenis
kelamin laki-laki yang menjadi pelanggan di lokalisasi BC. disusul
dengan penggunaan jarum suntik yang dipakai secara bergantian.
Usia produktif menjadi yang paling rawan, yakni diusia 25-49 tahun.
Pasalnya, usia seperti itu masih dalam puncak masa-masa kenakalan.
"Pelanggan lokalisai dan pengguna jarum suntik paling banyak usia
segitu," imbuhnya. Untuk itu, Indah meminta pada semua pihak ikut
berperan aktif dalam memerangi penyebarannya dengan cara memberi
pemahaman atau membuat seminar-seminar bertema bahaya HIV/AIDS. "Meski
demikian, warga yang sudah terjangkit tidak boleh dijauhi karena virus
tersbebut tidak akan menular hanya dengan sentuhan," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar