Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN) selama 60 menit sampai saat ini masih tetap eksis.
Program yang dilaksanakan minimal 60 menit satu minggu sekali sampai
dengan saat ini masih tetap berjalan dan dilaksanakan oleh seluruh warga
Kota Mojokerto. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya kasus Demam
Berdarah di Kota Mojokerto mampu diminimalisir hingga nol prosen.
Bermula mungkin orang mengatakan, ini hanya kegiatan seremonial saja.
Kunjungan
pucuk pimpinan dan jajaran pejabat Dinas kesehatan dianggap hanya
sekedar formalitas. Namun fakta tidak dapat dipungkiri, karena hasilnya
sangat luar biasa. Bahkan keberhasilan PSN 60 menit di Kota Mojokerto
ini menjadi inspirasi daerah lain di Indoenesia untuk mengikutinya.
Tidak sedikit Kab/Kota di seluruh Indonesia yang sudah berkunjung dan
belajar langsung saat PSN 60 menit digelar di Kelurahan-kelurahan.
Eksistensi
dari program ini memang tidak terlepas dari dukungan dan komitmen semua
pihak. Ujung tombak berhasilnya adalah pada kinerja kader motivator
kesehatan yang berada ditingkat RT/RW. Mereka merasa bahwa melakukan
pemantauan jentik minimal satu minggu ini adalah bagian dari tugas
pokok, tanpa harus menghitung berapa kontribusi atau jasa yang diterima
setiap bulannya. Akan tetapi ini adalah bagian dari kewajiban sebagai
warga masyarakat di Kota Mojokerto. Pernyataan iklas itu juga sempat
diungkapkan oleh para kader setiap kali bertemu Walikota Mojokerto saat
kunjungan PSN diwilayahnya.
Seperti halnya salah
satu kader di Kelurahan Jagalan. Saat PSN dijadwalkan di RW.01
Lingkungan Jagalan Kelurahan Jagalan pada jumat 11/10/13 kemarin.
Uliati kader terbaik di Jagalan ini mengatakan bahwa, dengan PSN hidup
seseorang menjadi berubah. Artinya kebiasaan-kebisaan berperilaku hidup
bersih akhirnya menjadi budaya. Hal ini disampaikan sebagai ungkapan
terima kasih kepada Walikota Abdul Gani yang akan segera mengakhiri
jabatannya.
Pernyataan
yang sama juga disampaikan oleh Gus Kodri ketua RW.01 lingkungan
Jagalan selaku tuan rumah dalam PSN ini. Mantan aggota dewan ini juga
menyampaikan bahwa, sebenarnya program PSN ini diadopsi dari daerah lain
di Jakarta, namun daerah tersebut tidak berhasil melaksanakan dengan
baik. Justru di Kota Mojokerto dapat berjalan dengan baik sehingga
menjadi icon pembangunan dibidang kesehatan. Hal ini tentu sebagai
bukti komitmen dari Pemerintah daerah yang telah melaksanakan program
tersebut serta mendapat dukungan sepenuhnya dari masyarakat. Demikian
juga dengan program Jam Wajib Belajar akan diadopsi oleh Pemerintah
Pusat. Sang ustad yang kediamannya dekat dengan Masjid Anawawi ini juga
bilang, sebagai seorang pemimpin mempunyai tugas yang sangat sulit.
Ketika kesulitan itu sudah dapat diatasi, maka masih ada tugas yang
lebih sulit lagi, oleh karenanya pada kesempatan tersebut pak RW ini
menyampaikan selamat dan sukses kepada pak Gani selaku
Walikota hingga dua periode, dan menyampaikan selamat bertugas kepada penggantinya Bapak Masud Yunus selaku Walikota Terpilih.
Kesan
lain yang disampaikan dalam acara dialog di jagalan Gg. II itu
disampaikan oleh Rahman. Sesepuh kampong ini menyampaikan ungkapan isi
hatinya secara lugas dan unik, karena usianya yang sudah lanjut dan
struktur gigi yang tidak sempurna lagi, maka kata-kata yang diucapkan
membuat para tamu undangan bisa tertawa. Rahman yang sangat
berpengalaman dan hafal perjalanan sejarah di Kelurahan Jagalan bahkan
sejarah Kota Mojokerto dengan segenap pemimpinnya, dapat merasakan akan
beberhasilan Pak Gani sebagai Walikota selama dua periode ini. Kesan
yang ditangkap selama kepemimpinan pak Gani banyak membawa barokah dan
amanah. Kalimat bahasa inggris yang artinya selamat jalan Bapak
Waikota Abdul Gani dan Selamat datang Bapak Msud Yunus selaku Walikota
yang baru diucapkan mirip-mirip bahasa jepang lantaran artikulasi yang
kurang jelas, membuat para tamu undangan “ger-geran” tertawa. Namun
tokoh yang satu ini luar biasa begitu memiliki semangat dan peduli
terhadap lingkungannya.
Kegiatan
sremonial yang diawali dengan samutan Lurah Jagalan Sudiono,
mengatakan bahwa para kader di Kelurahan Jagalan mempunyai semangat
yang luar biasa. Sebagai lurah baru dapat merasakan bagaimana kinerja
para kader di ilayah kerjanya ini. Menurutnya PSN bukan lagi merupakan
sebuah program namun sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Walikota
yang juga didampingi oleh Wawali dan Sekdakot serta jajaran SKPD
terkait, Camat dan Lurah se-Kecamatan Magersari.
Walikota
Abdul Gani dalam sambutannya juga menyampaikan kegembirannya sebagai
pemipmpin sekaligus sebagai warga Kota Mojokerto. Saking cintanya
terhadap Kota Mojokerto pak Gani berulang kali menyampaikan kepada
masyarakat disetiap kali kegiatan bahwa, dirinya dan keluarga akan tetap
tinggal di Kota Mojokerto. Setelah purna tugas nanti pak Gani masih
menjadi warga Kota Mojokerto. Sebagai bukti kecintaan tersebut, pak
Wali sudah menyiapkan rumah masa depan yaitu dengan menghibahkan
tanahnya kepada pengurus kematian di lingkungan Gembongsari Kelurahan
Balongsari. Makam yang ada didekat lingkungan Tropodo Kelurahan Meri
ini sudah tersedia untuk pak Gani dan Keluarga jika sudah saatnya tiba
dipanggil Illahi Rooby. Saat ini hibah tanah tersebut masih berproses
balik nama kepada pengurus kematian lingkungan Gembongsari. Hal lain
yang disampaikan adalah mengenai usulan warga jagalan yang belum
terealisasi selama kepemimpinannya yaitu usulan merubah nama Gang.
Untuk merubah nama Gang atau jalan ini harus melalui proses penetapan
sidang pleno legislative, oleh karena waktunya belum mencukupi maka ini
menjadi tugas dari Walikota terpilih Masud Yunus sebagai penerus tugas
dari pak Gani yang belum tuntas.(An, Rr - Humas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar